Lembayung Bali

Lagu ini, seakan membawa ku ke dunia yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Seakan ada kekuatan magis dalam setiap liriknya, dalam alunan nada nadanya. Lembayung Bali. Lagu yang membuat kesedihan mendalam akan sukma, dan kerapuhan jiwa. Lagu ini memperlemah raga dan jiwa. Tetapi lagu ini semakin mengingat dan mendekatkan aku pada suatu masa. Masa yang belum pernah aku alami sebelumnya.


Lembayung Bali

Menatap lembayung di langit Bali
Dan kusadari betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
Bebas berandai memulang waktu

Hingga masih bisa kuraih dirimu
Sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
Masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu
Oh cinta

Teman yang terhanyut arus waktu
Mekar mendewasa
Masih kusimpan suara tawa kita
Kembalilah sahabat lawasku
Semarakkan keheningan lubuk

Hingga masih bisa kurangkul kalian
Sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
Tegar melawan tempaan semangatmu itu
Oh jingga

Hingga masih bisa kujangkau cahaya
Senyum yang menyalakan hasrat diriku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
Tak terbangun dari khayal keajaiban ini
Oh mimpi

Andai ada satu cara
Tuk kembali menatap agung surya-Mu
Lembayung Bali

Lembayung Bali, setiap kali mendengar nya, ada rasa yang tidak biasa, suatu rasa yang bergelora. Aliran darah seakan memuncak  kemudian terpaku pada pusat sukma dan jiwa yakni hati yang menggerakkan raga. Lagu ini tak kuasa menggerakkan semua bulu roma, merinding dan merasa terluka. Ini sesuatu yang gila, aneh dan tak terduga. Ada apa dengan lagu ini. Seakan menghipnotis aku untuk turut serta masuk dan merasakan kesedihannya. Lembayung Bali, berhasil membuatku larut dalam kerinduan mendalam. Kerinduan yang tidak kurasakan dalam dunia nyata. Aku tidak pernah merasakan cerita yang terkandung dalam Lembayung Bali. Semua hanya imajinasi semu yang seolah tampak benar adanya. Lagu ini berhasil menggiringku untuk merasakan apa yang dirasakan Saras Dewi lewat suara hatinya. Kerinduan akan sahabat sejatinya. Aku jadi sangat merindukan mu, Oh Jingga.

 Lembayung Bali. Kau membuat aku kacau akhir akhir ini.

Categories: Goresan Pena | 7 Komentar

Navigasi pos

7 thoughts on “Lembayung Bali

  1. iya nih..ini lagu peninggalanku ma si Rody…menyentuh banget, hehehe…Rody, wherever you are i love to say———-saranghae—————————-

    • Eko Sanjaya Tamba

      Uli….., si rody itu bukannya anjing mu ya????
      hahhahahh
      paraaahhhhhhhhhhh
      tp emang menyentuh bgt nih lagu yaaa

  2. Uli Joendareny

    yaa, bang..dia udah meninggal…tanpa mau bertemu denganku dulu..i guess she didn’t want to make me sad over load..hehehe…apaan coba.. 😉

    • Eko Sanjaya Tamba

      Hahaha
      kasihannnnn nyaaaaaaa
      tenangggggg. ada brondong!! 😛

      • Uli Joendareny

        NGGGGGAAAAAAAAAKKKKKK MAAAUUUUUUUUUUUUUUUUU! eh, bang, kemaren ada cowok cakep looow, hehehehe….nah, dari situ baru aku bisa menetapkan cowok idamanku….hihihiy…ayoooo perluas jejaring pertemanan!!!!!

      • Eko Sanjaya Tamba

        Hahahhahah
        yaaaaa yaaaaaaa, smoga cowok cakep mu itu bukan si brondong. :p

      • Uli Joendareny

        ishhhh…abang ni..sekali lagi abang ungkit2 berandang-brondong: GAK KAWAN LAGI KITA. ;PPPPPPP

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.